Kantor Kecamatan Rancah

KECAMATAN RANCAH Jl. Kesehatan No. 28 Telp. (0265) 740432 Ciamis

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 08 Desember 2014

Mengenaskan Seorang Wanita Tewas Di Kolam Ikan Karna Terpeleset

Mengenaskan Seorang Wanita Tewas Di Kolam Ikan Karna Terpeleset
Mengenaskan Seorang Wanita Tewas Di Kolam Ikan Karna Terpeleset
PAMARICAN,(KP),-
Warga Desa Sukajadi Ban­jarsari digegerkan dengan penemuan mayat perempuan yang sudah terapung di kolam milik warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB.
Sontak saja, dalam waktu se­saat, warga berduyun-duyun mendatangi lokasi untuk me­mastikan identitas korban yang terapung dikolam milik H. Ijan di RT 08/02 Desa Sukajadi Kecamatan Pamarican.
Mereka ingin memastikan, sia­pa korban yang meninggal dunia dalam kondisi terapung di kolam tersebut. Warga kha­watir, korban merupakan salah satu bagian dari keluarganya sehingga tak jarang mereka “nyi­dik-nyidik” dari dekat mayat korban tanpa bernai meng­eva­kuasinya karena menunggu kedatangan pihak berwajib.
Sebagian warga lainnya melaporkan temuan tersebut ke pi­hak kepolisian. Tak lama ber­selang, anggota kepolisian dari Polsek Pamarican tiba di TKP selanjutnya mengevakuasi pe­rem­puan nahas yang tak sehelai benang pun menempel di tubuhnya.
Setelah diangkat ke darat, warga mengenai korban bernama H. Tarwiah (75) warga Du­sun Sukasari RT 09/03 Desa Su­kajadi Kecamatan Pamari­can.
Salah seorang keluarga korban, Tamirudin (45) menjelaskan, korban meninggalkan rumah sejak kemarin siang. Namun setelah dicari, keluarga terkejut menemukan salah seorang anggota keluarganya su­dah terbujur kaku menjadi ma­yat terapung di kolam.
“Keluarga mengira bibi pergi ke saudara atau kerabat di suatu tempat. Tapi rupanya...”ujar Ta­mirudin tanpa melanjutkan perbincangannya.
Tetangga korban Aisyah (40) menuturkan, saat dirinya santai di serambi terdengar teriakan penemuan mayat.
“Saya langsung menghampiri, dan saat itu juga terkejut dan ikut berteriak meminta bantuan kepada warga yang lain. Setelah diperiksa, ternyata korban itu ibu haji Tarwiah,”kata Aisyah.
Berdesarkan pemeriksaan, tak ada luka mencurigakan dari tubuh korban. Kuat dugaan korban meninggal dunia karena terpeleset dan jatuh ke kolam. Karena korban sudah renta, korban tak bisa berenang dan meninggal karena kehabisan nafas.E-44***

Sumber : Kabar Priangan

Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga Bangke

Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga Bangke
Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga BangkeMANGKUBUMI, (KP).-
Tanaman berbau busuk yang di­duga bunga langka, Amor­phophallus Titanium (bunga bangkai), ditemukan di sebuah ha­­laman rumah warga di Kam­pung Tundagan, RT 05/RW 16, Kelurahan Linggajaya, Keca­mat­­an. Mangkubumi, Kota Ta­sikmalaya. Pemilik rumah, Ela Dahlia mengaku sebelumnya sempat kebingungan mencari asal-muasal bau tak sedap yang tiba-tiba tercium di rumahnya.
“Saya awalnya lagi nyapu, te­rus kok bau kaya bangkai tikus. Dicari sumbernya kok nggak ada, pas liat ke tanaman itu kok banyak lalatnya,” jelas Ela, di rumahnya.
Menurut Ela, sekitar dua minggu lalu ia bersama sang su­ami menebang salah satu tanaman yang mirip dengan pa­kis hutan, di lokasi tumbuhnya ta­naman yang disinyalir bunga bangkai tersebut. Alasan dia me­nebangnya karena bagian tunggulnya yang busuk. Se­men­jak itu, tumbuh semacam tunas berwarna hijau yang besarnya sekepalan tangan dewasa. Ia ki­ra, tanaman yang mirip pakis hutan-lah yang tumbuh.
“Malahan ibu saya yang sa­dar, sempet nanya ‘eleuh, naha kembang teh kawas supa’. Nah, pas hari Rabu kemarin emang udah berwarna ungu, tapi nggak ngeh ini bunga bangkai,” katanya.
Bau bangkai berdiameter seki­tar 40cm itu sudah tercium sejak Sabtu (6/12/2014) sore, saat itu di rumahnya sedang ada acara keluarga dan mema­sak daging. Sehingga, bau bu­suk awalnya diduga dari bau daging. Bahkan, saking menye­ngatnya bau busuk tersebut sempat menghilangkan selera makan seluruh anggota keluarga yang terpaksa tak makan semalaman. Untungnya menurut Ela, di daerah rumah dia hanya ada satu tetangga dan jaraknya pun cukup jauh, sehingga tak mengganggu.
Sang suami, Irvan Mulyadie meyakini tanaman berbau bu­suk di rumahnya tersebut bu­nga bangkai.
“Saya langsung cari di google, ada kasus yang mirip. Saya menduga tanaman yang seb­elumnya itu adalah makanan dari bunga bangkai ini, ma­kanya busuk. Karena, kan bu­nga bang­kai termasuk jenis parasit yang artinya ia mengambil makanan dari tanaman lain de­ngan cara merusak,” papar Irvan.
Selain itu, daerah tempat tinggalnya yang bekas Gunung Lewu ini termasuk lembab. Se­hingga, disinyalir memang co­cok dan sesuai untuk tumbuhnya bunga bangkai.
Walaupun merasa sedikit terganggu karena bau menyengatnya, dirinya merasa bersyukur karena bunga itu tumbuh di pe­karangannya. Bahkan, rencana­nya ia akan membuat pagar un­tuk tanaman tersebut.
“Bunga ini kan langka sekali, tidak tiap tahun sekali ada, tidak tumbuh di setiap tempat juga. Sekalinya ada pun tak dapat di­prediksi, saya tidak akan mene­bangnya, malahan tumbuh kem­bangnya akan saya perhati­kan hingga bunga ini mati,” jelasnya. (Astri)***

sumber : Kabar Priangan

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "