Senin, 08 Desember 2014

Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga Bangke

Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga Bangke
Sukabumi Di Gegerkan Oleh Bunga BangkeMANGKUBUMI, (KP).-
Tanaman berbau busuk yang di­duga bunga langka, Amor­phophallus Titanium (bunga bangkai), ditemukan di sebuah ha­­laman rumah warga di Kam­pung Tundagan, RT 05/RW 16, Kelurahan Linggajaya, Keca­mat­­an. Mangkubumi, Kota Ta­sikmalaya. Pemilik rumah, Ela Dahlia mengaku sebelumnya sempat kebingungan mencari asal-muasal bau tak sedap yang tiba-tiba tercium di rumahnya.
“Saya awalnya lagi nyapu, te­rus kok bau kaya bangkai tikus. Dicari sumbernya kok nggak ada, pas liat ke tanaman itu kok banyak lalatnya,” jelas Ela, di rumahnya.
Menurut Ela, sekitar dua minggu lalu ia bersama sang su­ami menebang salah satu tanaman yang mirip dengan pa­kis hutan, di lokasi tumbuhnya ta­naman yang disinyalir bunga bangkai tersebut. Alasan dia me­nebangnya karena bagian tunggulnya yang busuk. Se­men­jak itu, tumbuh semacam tunas berwarna hijau yang besarnya sekepalan tangan dewasa. Ia ki­ra, tanaman yang mirip pakis hutan-lah yang tumbuh.
“Malahan ibu saya yang sa­dar, sempet nanya ‘eleuh, naha kembang teh kawas supa’. Nah, pas hari Rabu kemarin emang udah berwarna ungu, tapi nggak ngeh ini bunga bangkai,” katanya.
Bau bangkai berdiameter seki­tar 40cm itu sudah tercium sejak Sabtu (6/12/2014) sore, saat itu di rumahnya sedang ada acara keluarga dan mema­sak daging. Sehingga, bau bu­suk awalnya diduga dari bau daging. Bahkan, saking menye­ngatnya bau busuk tersebut sempat menghilangkan selera makan seluruh anggota keluarga yang terpaksa tak makan semalaman. Untungnya menurut Ela, di daerah rumah dia hanya ada satu tetangga dan jaraknya pun cukup jauh, sehingga tak mengganggu.
Sang suami, Irvan Mulyadie meyakini tanaman berbau bu­suk di rumahnya tersebut bu­nga bangkai.
“Saya langsung cari di google, ada kasus yang mirip. Saya menduga tanaman yang seb­elumnya itu adalah makanan dari bunga bangkai ini, ma­kanya busuk. Karena, kan bu­nga bang­kai termasuk jenis parasit yang artinya ia mengambil makanan dari tanaman lain de­ngan cara merusak,” papar Irvan.
Selain itu, daerah tempat tinggalnya yang bekas Gunung Lewu ini termasuk lembab. Se­hingga, disinyalir memang co­cok dan sesuai untuk tumbuhnya bunga bangkai.
Walaupun merasa sedikit terganggu karena bau menyengatnya, dirinya merasa bersyukur karena bunga itu tumbuh di pe­karangannya. Bahkan, rencana­nya ia akan membuat pagar un­tuk tanaman tersebut.
“Bunga ini kan langka sekali, tidak tiap tahun sekali ada, tidak tumbuh di setiap tempat juga. Sekalinya ada pun tak dapat di­prediksi, saya tidak akan mene­bangnya, malahan tumbuh kem­bangnya akan saya perhati­kan hingga bunga ini mati,” jelasnya. (Astri)***

sumber : Kabar Priangan

0 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "