Mestinya, sore ini puluhan ribu bobotoh memadati Stadion Si Jalak
Harupat. Berteriak, bernyanyi, menyerukan dukungan untuk tim kebanggan
mereka Persib Bandung. Namun apa boleh buat, laga panas melawan tim
ibukota, Persija Jakarta urung digelar. Pihak kepolisian tidak mau ambil
resiko dengan menerbitkan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan
yang dinilai berpotensi memicu kericuhan.
Ungkapan kekecewaan muncul dari berbagai pihak. Kedua kubu sudah mempersiapakan diri dengan sematang mungkin agar tidak kehilangan gengsi di partai besar ini. Bukan hanya dari kedua tim, supporter Persib pun sangat kecewa dengan keputusan ini. Terlebih bobotoh dari luar Bandung yang sudah menyiapkan diri untuk datang ke Kota Kembang.
Tiga bus dari bobotoh Tangerang, gagal meluncur ke Bandung. Ketua Viking Tangerang, Ope Bulao, menyebut setidaknya 200 orang anggotanya dan bobotoh Tangerang sudah mendaftarkan diri untuk menyaksikan pertandingan Persib-Persija.
“Ada 3 bus dan 1 elf rencananya dari Tangerang. Gabungan semua bobotoh yang ada di Tangerang. Ya jelas kecewa. Saya pribadi juga kecewa, udah rugi waktu, uang, ninggalin kerjaan karena udah cuti 2 hari,” ucap Ope kepada Simamaung lewat saluran telepon.
Yang membuat Ope tak kalah pusing adalah ketiga bus yang disebut tadi sudah diberi uang DP (down payment). Sedangkan pembatalan sewa bus membuat uang DP tersebut tidak bisa dikembalikan utuh atau ada potongan administrasi.
“Pokoknya riweuh we. Udah mah uang DP bus udah ngasih DP hampir 2 juta satu busnya. Sekarang uang DP itu ga bisa diambil full semua. Yang bikin pusing mah, ada yang ngerti, tapi ada juga yang mau uang pendaftarannya dikembalikan utuh. Tapi akhirnya kemarin udah saling koordinasi, udah dikumpulin, musyawarah, dan alhamdulillah sebagian besar ngerti bahwa uang pendaftaran mereka ga bisa dikembalikan full juga,” tutur Ope.
Ada pula cerita dari Deddy Darmawan, Ketua Viking Borneo. Ia mengatakan bahwa dari Kalimantan Timur ada 5 anggotanya, termasuk dirinya, yang sudah membeli tiket pesawat ke Bandung, demi laga ini. Pun 2 bobotoh dari Kalimantan Selatan.
“Tadinya yang mau berangkat dari Viking Borneo ada 5 orang. Sudah mempersiapkan tiket jauh-jauh hari, sudah minta ijin cuti kerja ke bos, eh pertandingan malah batal. Aduh eta mah kecewa sekali. Pertandingan yang ditunggu-tunggu khususnya bobotoh yang di luar Pulau Jawa sangat menunggu. Karena kita kan nonton langsung ke stadionnya juga kan jarang-jarang. Kita pilih-pilih nonton pertandingan bigmatch aja, biar ada kesan,” ucap Deddy kepada Simamaung melalui sambungan telepon.
Sasaran kekecewaan Deddy ditujukan kepada aparat kepolisian yang tidak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan. “Terus mengenai aparatnya sangat tidak kooperatif. Seharusnya jangan melarang, tapi meminimalisir keadaan dan menciptakan situasi kondusif dengan menambah jumlah anggota,” jelasnya.
Deddy mengatakan bahwa 3 orang dari Viking Borneo dan 2 dari Kalsel tetap berangkat ke Bandung meski pertandingan tidak dilaksanakan. Sedangkan 2 rekannya yang lain urung terbang ke Bandung. Walhasil, tiket mereka hangus. Untuk refund ke maskapai penerbangan, uang yang mereka terima tidak lebih dari 50 persen dari harga tiket.
“Persiapan udah jauh-jauh hari, udah siapin banner. Udah maksimal pokoknya lah. Nah yang bertiga tetap ke Bandung, termasuk saya. Yang 2 orang milih dibatalin. Ya, kita ke Bandung aja lah sambil jalan-jalan, nyari-nyari merchendise Persib,” tambah Deddy.
Pagi tadi, Persib menggelar pertandingan ujicoba melawan IM UD Rahayu di Stadion Persib. Partai beda kelas ini setidaknya menjadi pelipur lara bagi Deddy dan rekan-rekannya.
“Ya untung tadi pagi ada ujicoba, jadi sedikit jadi pengobat kekecewaan. Lumayan bisa nonton. Ngabangbrangkeun lah. Di sini juga banyak yang udah datang ke Bandung. Ada dari Solo, Lampung, Pekanbaru,” tandasnya
Simamaung
Ungkapan kekecewaan muncul dari berbagai pihak. Kedua kubu sudah mempersiapakan diri dengan sematang mungkin agar tidak kehilangan gengsi di partai besar ini. Bukan hanya dari kedua tim, supporter Persib pun sangat kecewa dengan keputusan ini. Terlebih bobotoh dari luar Bandung yang sudah menyiapkan diri untuk datang ke Kota Kembang.
Tiga bus dari bobotoh Tangerang, gagal meluncur ke Bandung. Ketua Viking Tangerang, Ope Bulao, menyebut setidaknya 200 orang anggotanya dan bobotoh Tangerang sudah mendaftarkan diri untuk menyaksikan pertandingan Persib-Persija.
“Ada 3 bus dan 1 elf rencananya dari Tangerang. Gabungan semua bobotoh yang ada di Tangerang. Ya jelas kecewa. Saya pribadi juga kecewa, udah rugi waktu, uang, ninggalin kerjaan karena udah cuti 2 hari,” ucap Ope kepada Simamaung lewat saluran telepon.
Yang membuat Ope tak kalah pusing adalah ketiga bus yang disebut tadi sudah diberi uang DP (down payment). Sedangkan pembatalan sewa bus membuat uang DP tersebut tidak bisa dikembalikan utuh atau ada potongan administrasi.
“Pokoknya riweuh we. Udah mah uang DP bus udah ngasih DP hampir 2 juta satu busnya. Sekarang uang DP itu ga bisa diambil full semua. Yang bikin pusing mah, ada yang ngerti, tapi ada juga yang mau uang pendaftarannya dikembalikan utuh. Tapi akhirnya kemarin udah saling koordinasi, udah dikumpulin, musyawarah, dan alhamdulillah sebagian besar ngerti bahwa uang pendaftaran mereka ga bisa dikembalikan full juga,” tutur Ope.
Ada pula cerita dari Deddy Darmawan, Ketua Viking Borneo. Ia mengatakan bahwa dari Kalimantan Timur ada 5 anggotanya, termasuk dirinya, yang sudah membeli tiket pesawat ke Bandung, demi laga ini. Pun 2 bobotoh dari Kalimantan Selatan.
“Tadinya yang mau berangkat dari Viking Borneo ada 5 orang. Sudah mempersiapkan tiket jauh-jauh hari, sudah minta ijin cuti kerja ke bos, eh pertandingan malah batal. Aduh eta mah kecewa sekali. Pertandingan yang ditunggu-tunggu khususnya bobotoh yang di luar Pulau Jawa sangat menunggu. Karena kita kan nonton langsung ke stadionnya juga kan jarang-jarang. Kita pilih-pilih nonton pertandingan bigmatch aja, biar ada kesan,” ucap Deddy kepada Simamaung melalui sambungan telepon.
Sasaran kekecewaan Deddy ditujukan kepada aparat kepolisian yang tidak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan. “Terus mengenai aparatnya sangat tidak kooperatif. Seharusnya jangan melarang, tapi meminimalisir keadaan dan menciptakan situasi kondusif dengan menambah jumlah anggota,” jelasnya.
Deddy mengatakan bahwa 3 orang dari Viking Borneo dan 2 dari Kalsel tetap berangkat ke Bandung meski pertandingan tidak dilaksanakan. Sedangkan 2 rekannya yang lain urung terbang ke Bandung. Walhasil, tiket mereka hangus. Untuk refund ke maskapai penerbangan, uang yang mereka terima tidak lebih dari 50 persen dari harga tiket.
“Persiapan udah jauh-jauh hari, udah siapin banner. Udah maksimal pokoknya lah. Nah yang bertiga tetap ke Bandung, termasuk saya. Yang 2 orang milih dibatalin. Ya, kita ke Bandung aja lah sambil jalan-jalan, nyari-nyari merchendise Persib,” tambah Deddy.
Pagi tadi, Persib menggelar pertandingan ujicoba melawan IM UD Rahayu di Stadion Persib. Partai beda kelas ini setidaknya menjadi pelipur lara bagi Deddy dan rekan-rekannya.
“Ya untung tadi pagi ada ujicoba, jadi sedikit jadi pengobat kekecewaan. Lumayan bisa nonton. Ngabangbrangkeun lah. Di sini juga banyak yang udah datang ke Bandung. Ada dari Solo, Lampung, Pekanbaru,” tandasnya
Simamaung
0 komentar:
Posting Komentar